Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN
A.Pengertian Karakteristik
Karakteristik kualitatif
merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi
pemakai.
B. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah catatan
informasi suatu entitas pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk
menggambarkan kinerja entitas tersebut. Laporan keuangan merupakan laporan yang
terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan
oleh suatu entitas pelaporan. Tujuan laporan keuangan pemerintah adalah untuk
menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan serta untuk
menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan
kepada pemerintah. Pelaporan keuangan juga menyajikan informasi bagi pengguna
mengenai:
1.
Indikasi apakah sumber daya telah diperoleh dan digunakan sesuai dengan anggaran.
2. Indikasi
apakah sumber daya diperoleh dan digunakan sesuai dengan ketentuan, termasuk
batas anggaran yang ditetapkan oleh DPR/DPRD.
Informasi dalam laporan keuangan
tersebut relevan untuk memenuhi tujuan laporan keuangan pemerintah, namun tidak
dapat sepenuhnya memenuhi tujuan tersebut. Informasi tambahan, termasuk laporan
keuangan untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai aktivitas
suatu entitas pelaporan selama satu periode.
C.Tujuan
Laporan Keuangan
Tujuan pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang
bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional. Pelaporan
keuangan membantu memenuhi kewajiban pemerintah untuk menjadi akuntable secara
publik. Pelaporan keuangan juga membantu memenuhi kebutuhan para pengguna
laporan keuangan yang mempunyai keterbatasan kewenangan, keterbatasan kemampuan
untuk memperoleh informasi dan oleh sebab itu mereka menyandarkan pada laporan
keuangan sebagai sumber informasi yang penting. Untuk tujuan tersebut,
pelaporan keuangan harus mempertimbangkan kebutuhan para pengguna dan keputusan
yang mereka buat. Oleh karena itu laporan keuangan PEMDA harus memenuhi
kebutuhan pengguna yang menginginkan transparansi dan akuntabilitas atas
pengelolaan keuangan publik untuk berbagai kepentingan pengguna salah satunya penggunaan
informasi laporan keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan. Informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan pemerintah baik pusat dan daerah berdasarkan
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), harus memiliki karakteristik dasar sebagai
berikut:
a. Dapat dipahami
b.
Relevan
c. Keaandalan
d.
dapat dibandingkan
D. Pengertian Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Pengertian karakterisik kualitatif laporan
keuangan pada SAK berbeda dengan SAP. Pada SAK dinyatakan: Karakteristik kualitatif
merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi
pemakai (KDP-LK, paragraf 24). Sementara pada KKAP: karakteristik
kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan
dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya (KKAP, paragraf
32). Kembali KSAP menterjemahkan sebuah poin penting dengan
kalimat himbauan atau adaptasi. Dalam SAK, karakteristik kualitatif
didefinisikan secara tegas sebagai “ciri khas”. Sementara dalam SAP dinyatakan
sebagai “ukuran yang perlu diwujudkan”.
E. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Berdasarkan Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP) No 01 – Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan,
Karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang
perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya
atau menghasilkan informasi yang berkualitas. Dalam Statement of Financial
Accounting Concepts (SFAC) Nomor 2 Tahun 1980 tentang Qualitative
Characteristics of Accounting Information mengisyaratkan bahwa informasi
akuntansi yang berkualitas harus menunjukkan manfaat yang lebih besar daripada
biaya yang dikeluarkan untuk menyajikan informasi tersebut, yang mana suatu
informasi akuntansi dapat dikatakan berkualitas jika para pengguna laporan
keuangan berdasarkan pemahaman dan pengetahuan mereka masing-masing dapat
mengerti dan menggunakan informasi akuntansi yang disajikan tersebut sebagai
dasar pengambilan keputusan. Keempat
karakteristik berikut ini merupakan prasyaratan normatif yang
diperlukan agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang
dikehendaki:
1.
Dapat Dipahami
Kualitas
penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk
segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan memiliki
pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta
kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun
demikian, informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan
tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut
terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu .
2.
Relevan
Agar
bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam
proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat
mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi
peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengkoreksi,
hasil evaluasi mereka di masa lalu.
Peran
informasi dalam peramalan (predictive) dan penegasan (confirmatory) berkaitan
satu sama lain. Misalnya, informasi struktur dan besarnya aktiva yang dimiliki
bermanfaat bagi pemakai ketika mereka berusaha meramalkan kemampuan perusahaan
dalam memanfaatkan peluang dan bereaksi terhadap situasi yang merugikan. Informasi
yang sama juga berperan dalam memberikan penegasan (confirmatory role)terhadap
prediksi yang lalu, misalnya, tentang bagaimana struktur keuangan perusahaan
diharapkan tersusun atau tentang hasil dari operasi yang direncanakan .
Informasi
posisi keuangan dan kinerja di masa lalu seringkali digunakan sebagai dasar
untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja masa depan dan hal-hal lain yang
langsung menarik perhatian pemakai, seperti pembayaran dividen dan upah,
pergerakan harga sekuritas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya
ketika jatuh tempo. Untuk memiliki nilai prediktif, informasi tidak perlu harus
dalam bentuk ramalan eksplisit. Namun demikian, kemampuan laporan keuangan
untuk membuat prediksi dapat ditingkatkan dengan menampilkan informasi tentang
transaksi dan peristiwa masa lalu. Misalnya, nilai prediktif
laporan laba rugi dapat ditingkatkan kalau pos-pos penghasilan atau beban yang tidak biasa , abnormal dan jarang terjadi diungkapkan secara terpisah.
laporan laba rugi dapat ditingkatkan kalau pos-pos penghasilan atau beban yang tidak biasa , abnormal dan jarang terjadi diungkapkan secara terpisah.
Informasi dapat dikatakan relevan jika memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:
1. Memiliki manfaat umpan balik (feedback
value), yaitu informasi tersebut
memungkinkan pengguna untuk menegaskan atau mengoreksi ekspektasi mereka di
masa lalu.
2. Memiliki manfaat prediktif (predictive
value), yaitu informasi tersebut
dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa yang akan datang berdasarkan
hasil masa lalu dan kejadian masa kini.
3. Tepat waktu, yaitu jika informasi yang
disajikan tersebut bertepatan pada saat informasi tersebut dibutuhkan, sehingga
dapat berpengaruh dan berguna dalam pengambilan keputusan.
4. Lengkap, yaitu informasi tersebut disajikan
selengkap mungkin, sehingga mencakup semua informasi akuntansi yang dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan, termasuk mengungkapkan dengan jelas seluruh
informasi yang melatarbelakangi setiap butir informasi utama yang termuat dalam
laporan keuangan, agar kekeliruan dalam penggunaan informasi tersebut dapat
dicegah.
Agar informasi yang disajikan dapat relevan maka informasi
yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah harus didasarkan pada
kebutuhan informasi para pengguna laporan keuangan pemerintah.
3. KEANDALAN
Karakteristik
laporan keuangan
yang ketiga adalah keandalan. Informasi juga harus andal (reliable). Informasi
memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, material,
dan dapat diandalkan pemakaiannya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari
yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.
Informasi mungkin relevan tetapi jika hakekat atau penyajiannya tidak dapat
diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat
menyesatkan. Misalnya jika tindakan hukum masih dipersengkatakan, mungkin tidak
tepat bagi perusahaan untuk mengakui jumlah seluruh tuntutan tersebut dalam
neraca, meskipun mungkin tepat untuk mengungkapkan jumlah serta keadaan dari
tuntutan tersebut.
Informasi
yang andal memenuhi karakteristik:
a)
Penyajian jujur
Informasi harus digambarkan dengan jujur
transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara
wajar dapat diharapkan untuk disajikan.Jadi misalnya, neraca harus
menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya dalam bentuk aset,
kewajiban dan ekuitas perusahaan pada tanggal pelaporan yang memenuhi kriteria
pengakuan.
b)
Substansi mengungguli bentuk
Jika
informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi serta peristiwa
lain yang seharusnya disajikan, maka peristiwa tersebut perlu dicatat dan
disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk
hukumnya.
c)
Netralitas
Informasi
harus diarahkan pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Tidak boleh ada
usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak, sementara
hal tersebut akan merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan yang
berlawanan.
d)
Pertimbangan sehat
Penyusunan
laporan keuangan ada kalanya menghadapi ketidakpastian peristiwa dan keadaan
tertentu, seperti ketertagihan piutang yang diragukan, perkiraan masa manfaat
prabrik serta peralatan, dan tuntutan atas jaminan garansi yang mungkin timbul.Ketidakpastian
semacam itu diakui dengan mengungkapkan hakekat serta tingkatnya dan dengan
menggunakan pertimbangan sehat dalam penyusunan laporan keuangan.Pertimbangan
mengandung unsur kehati-hatian pada saatmelakukan perkiraan dalam kondisi ketidakpastian,
sehingga aset atau penghasilan tidak dinyatakan terlalu rendah. Namun demikian,
penggunaan pertimbangan sehat tidak diperkenankan, misalnya pembentukan
cadangan tersembunyi atau penyisihan berlebihan dan sengaja menetapkan aset
atau penghasilan yang lebih rendah atau pencatatan kewajiban atau beban yang
lebih tinggi, sehingga laporan keuangan menjadi tak netral, dan karena itu
tidak memiliki kualitas andal.
e)
Kelengkapan
Informasi
dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan beban.
Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan mengakibatkan informasi menjadi tidak
benar atau menyesatkan dan karena itu tidak dapat diandalkan dan tidak sempurna
ditinjau dari segi relevansinya.
4.
Dapat Dibandingkan
Pemakai
harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi
kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat
memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu,
pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang
serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perusahaan tersebut, antar
periode perusahaan yang sama dan untuk perusahaan yang berbeda.
Implikasi
penting dari karakteristik kualitatif dapat diperbandingkan adalah bahwa
pemakai harus mendapat informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan
dalam penyusunan laporan keuangan dan perubahan kebijakan serta pengaruh perubahan
tersebut.
Para pemakai harus dimungkinkan untuk dapat
mengidentifikasi perbedaan kebijakan akuntansi yang diberlakukan untuk
transaksi serta peristiwa lain yang sama dalam sebuah perusahaan dari satu
periode ke periode dan dalam perusahaan yang berbeda. Ketaatan pada standar
akuntansi keuangan, termasuk pengungkapan kebijakan akuntansi yang digunakan
oleh perusahaan, membantu pencapaian daya banding.
Kebutuhan
terhadap daya banding jangan dikacaukan dengan keseragaman semata-mata dan tidak
seharusnya menjadi hambatan dalam memperkenalkan standar akuntansi keuangan
yang lebih baik. Perusahaan tidak perlu meneruskan kebijakan akuntansi yang
tidak lagi selaras dengan karakteristik kualitatif relevansi dan keandalan.
Perusahaan juga tidak perlu mempertahankan suatu kebijakan akuntansi kalau ada
alternatif lain yang lebih relevan dan lebih andal.
Berhubung
pemakai ingin membandingkan posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan
antar periode, maka perusahaan perlu menyajikan informasi periode sebelumnya dalam
laporan keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar